BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi
2.1.1 PLTG
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan
sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas
sebagai penggerak generatornya. Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip
kerja yang sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran
bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi
listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya. Sistem PLTG menggunakan
prinsip siklus Brayton yang dibagi atas siklus terbuka dan siklus tertutup.
Pada siklus terbuka, fluida kerja adalah udara atmosfer dan pengeluaran panas
di atmosfer karena gas buang dari turbin dibuang ke atmosfer. Adapun kekurangan
dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang digunakan untuk
komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada temperature tinggi dan
adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium dll),
tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus berkembang hal
tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara keseluruhan
dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan salah satu
dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya untuk menaikkan
efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja siklus dengan menggunakan
material turbin yang mampu bekerja pada temperature tinggi dan dapat juga untuk
menaikkan efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin gas dengan
pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut dengan combined cycle.
2.1.2 PLTGU
PLTGU adalah gabungan
antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTGdigunakan untuk
menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian
yangdigunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam
Generator).PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk
mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi
energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistemPLTGU ini merupakan
penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panasdan uap dari
gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat RecoverySteam
Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang
akan digunakanuntuk memutar sudu (baling-baling) Gas yang dihasilkan dalam
ruang bakar pada Pusat Listrik TenagaGas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan
kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadienergi listrik. Sama halnya
dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas(gas alam).
Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.
Prinsipkerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalm
kompresor dengan melalui air filter / penyaring udara agar partikel debu
tidak ikut masuk ke dalam kompresor tersebut.
Padakompresor tekanan
udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan
bakar. Disini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar
dengan udara atau tidak.turbin uap.Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung
dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jikamenggunakan BBM harus dilakukan
proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dandibakar. Pembakaran
bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan
tinggiyang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga
enthalpy gas diubah oleh turbinmenjadi energi gerak yang memutar generator
untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisagas panas tersebut
dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin
bersuhutinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan
udara pendingin dari lubangudara pada turbin.Untuk mencegah korosi akibat gas
bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yangdigunakan tidak boleh mengandung logam
Potasium, Vanadium, dan Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm)
2.2
Prinsip Kerja
2.2.1 Prinsip Kerja PLTG
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) mempunyai
beberapa peralatan utama seperti : Turbin Gas(Gas Turbine), Kompresor
(Compressor), Ruang Bakar (Combustor). Udara dengan tekanan atmosfir ditarik
masuk ke dalam compressor melalui pintu, udara ditekan masuk ke dalam
compressor. Udara ditekan masuk ke dalam ruang bakar dengan tekanan 250 Psi
dicampur dengan bahan bakar dan di bakar dalam ruang bakar dengan temperatur
2000 – 30000F. Gas hasil pembakaran yang merupakan energi termal dengan
temperature dan tekanan yang tinggi yang suhunya kira-kira 9000C .
Gambar 2.2.1 Pembangkit
Listrik Tenaga Gas
Dari energi panas yang
dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana
didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam turbin, gas panas tersebut
temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini biasa disebut dengan
proses ekspansi. Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin
digunakan untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik. Adapun
sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan beberapa alat bantu
(auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin gas berjalan dengan
baik, seperti :
·
Sistem Pelumas
·
Sistem Bahan Bakar
·
Sistem Pendingin
·
Sistem Udara Kontrol
·
Sistem Hidrolik
·
Sistem Udara Tekan
·
Sistem
Udara Pengkabutan
2.2.2
Prinsip Kerja PLTGU
Dalam
operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahulu untuk
menghasilkan daya listrik sementara gas buangnya berproses untuk menghasilkan
uap dalam ketel pemanfaat gas buang. Kira-kira 6 (enam) jam kemudian, setelah
uap dalam ketel uap cukup banyak, uap dialirkan ke turbin uap untuk
menghasilkan daya listrik.
Bagian-bagian
penting dari PLTGU adalah :
1)
Turbin gas
2)
HRSG (Heat Recovery Steam Generator)
3)
Turbin Uap dan alat-alat bantu lainnya
Gambar 2.2.2 Cara kerja
PLTGU
Gambar 2.2.3 Skema sebuah Blok PLTGU yang terdiri
dari 3 unit PLTG dan sebuah unit PLTU
Keterangan : Header uap ; Pr : Poros;TG: Turbin Gas;
KU :Ketel uap; GB: Gas Buang; Kd: Kondensor; HA : Header Air; TU: Turbin Uap;
Generator; P : Pompa
Karena daya yang
dihasilkan turbin uap tergantung kepada banyaknya gas buang yang dihasilkan
unit yaitu kira-kira menghasilkan 50% daya unit PLTG, maka dalam mengoperasikan
PLTGU ini, pengaturan daya PLTGU dilakukan dengan mengatur daya unit PLTG,
sedangkan unit PLTU mengikuti saja, menyesuaikan gan gas buang yang diterima
dari unit PLTG-nya.
Perlu diingat bahwa
selang waktu untuk pemeliharaan unit PLTG lebih pendek daripada unit PLTU
sehingga koordinasi pemeliharaan yang baik dalam suatu blok PLTGU agar daya
keluar dari blok tidak terlalu banyak berubah sepanjang waktu. Ditinjau dari
segi efisiensi pemakaian bahan bakar, PLTGU tergolong sebagai unit yang paling
efisien dari unit-unit termal (bisa mencapai angka di atas 45%).
2.3
Komponen
2.3.1 Komponen PLTG
A. Kompresor Utama
Kompresor utama adalah
kompesor aksial yang berguna untuk memasok udara bertekanan ke dalam ruang
bakar yang sesuai dengan kebutuhan. Kapasitas kompresor harus cukup besar
karena pasokan udara lebih (excess air) untuk turbin gas dapat mencapai 350 %.
Disamping untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna, udara lebih ini digunakan
untuk pendingin dan menurunkan suhu gas hasil pembakaran.
B. Inlet Guide Vanes (IGV)
Pada kompresor
berkapasitas besar, diisi udara masuk kompresor, yaitu pada inlet guide vanes
dipasang variabel IGV, sedangkan pada kompresor berukuran kecil umumnya
dipasang Fixed Guide Vanes. Variabel IGV berfungsi untuk mengatur volume udara
yang dikompresikan sesuai dengan kebutuhan atau beban turbin. Pada saat Start
Up, IGV juga berfungsi untuk mengurangi surge. Pada saat stop dan selama start
up, IGV tertutup ( pada unit tertentu, posisi IGV 34-48% ), kemudian secara
bertahap membuka seiring dengan meningkatnya beban turbin. Pada beban turbin
tertentu, IGV terbuka penuh (83-92%). Selama stop normal IGV perlahan-lahan
ditutup bersamaan dengan turunnya beban, sedangkan pada stop emergency, IGV
tertutup bersamaan dengan tertutupnya katup bahan bakar.
C. Combustion Chamber
Combustion Chamber
adalah ruangan tempat proses terjadinya pembakaran. Ada turbin gas yang
mempunyai satu atau dua Combustion Chamber yang letaknya terpisah dari casing
turbin, akan tetapi yang lebih banyak dijumpai adalah memiliki Combustion
Chamber dengan beberapa buah Combustion basket, mengelilingi sisi masuk (inlet)
turbin. Di dalam Combustion Chamber dipasang komponen-komponen untuk proses
pembakaran beserta sarana penunjangnya, diantaranya: Fuel Nozzle, Combustion
Liner, Transition Piece, Igniter, Flame Detektor
D. Turbin Gas
Turbin Gas berfungsi
untuk membangkitkan energi mekanis dari sumber energi panas yang dihasilkan
pada proses pembakaran. Selanjutnya energi mekanis ini akan digunakan untuk
memutar generator listrik baik melalui perantaraan Load Gear atau tidak,
sehingga diperoleh energi listrik. Bagian-bagian utama Turbin Gas adalah: Sudu
Tetap, Sudu Jalan, Saluran Gas Buang, Saluran Udara Pendingin, Batalan,
Auxiallary Gear
E. Load Gear
Load Gear atau main
Gear adalah roda gigi penurun kecepatan putaran yang dipasang diantara poros
Turbin Compressor dengan poros Generator. Jaringan listrik di Indonesia.
Memilii frekwensi 50 Hz, sehngga putaran tertinggi generator adalah 3000 RPM,
sedangkan putaran turbin ada yang 4800 RPM atau lebih.
F. Alat Bantu
Pada saat muai start
up, belum tersedia udara untuk pembakaran. Udara pembakaran disuplai oleh
kompresor aksial, sedangkan kompresor aksial harus diputar oleh turbin yang
pada saat start up belum menghasilkan tenaga bahkan belum berputar. Oleh
karenanya, pada saat start up perlu ada tenaga penggerak lain yang dapat
diperoleh dari : Motor generator, Motor Listrik, Mesin Diesel
2.3.2 Komponen PLTGU
Sistem PLTGU dapat dibagi menjadi tiga bagian utama,
yaitu: sistem GTG, HRSG dan STG.
a.Sistem Generator Turbin Gas (Gas Turbine
Generator )
Gambar 2. Diagram Alir
GTG Muara Karang (Siklus Terbuka)
Mula-mula rotor
(kompresor dan turbin) di putar oleh alat penggerak awal yaitu motor
listrik.Kemudian kompresor menghisap udara atmosfer dan menaikan tekanan
beberapa kali lipat (1-8)tekanan semula. Udara bertekanan tinggi tersebut masuk
ke dalam ruang bakar dimana ruang bakar itu pula ditempatkan sejumlah
bahan bakar dan dinyalakan oleh busi. Untuk ruang bakar lainnyacukup dengan
disambung penyalanya dan busi hanya menyala beberapa detik saja. Akibat
dari pembakaran akan menaikan suhu dan volume dari gas bahan bakar
tersebut, sekali terjadi percikanmaka terjadi pembakaran selama bahan bakar
disemprotkan ke dalamnya. Gas yang yang dihasilkanmempunyai tekanan dan temperatur
tinggi kemudian berekspansi dalam sebuah turbin danselanjutnya ke atmosfir
(melaluisaluran keluaran) untuk Siklus Terbuka. Pembakaran akan
terus berlangsung selama aliran bahan bakar tidak berhenti. Pada saat gas
panas masuk ke dalam turbin gas, as
tersebut memutarkan turbin, kompresor, alat bantu dan generator. Diagram Alir
GTG ditunjukkanoleh gambar 2.Komponen±komponen utama sistem GTG adalah sebagai
berikut:
1) Cranking Motor adalah motor yang digunakan
sebagai penggerak awal atau start up system GTG. Motor cranking mendapat
suplai listrik tegangan 6 kV yang berasal dari switch gear.
2 ) Filter Udara merupakan filter yang berfungsi
untuk menyaring udara bebas agar udara yangmengalir menuju ke kompresor
merupakan udara yang bersih.
3) Kompresor berfungsi mengkompresi udara dalam
turbin gas.
4) Ruang bakar, berfungsi sebagai
tempat pembakaran di dalam sistem turbin gas. Dapat beruparuang
bakar tunggal atau terdiri dari ruang ± ruang bakar yang banyak
.5) Turbin, berfungsi untuk mengekspansi gas panas
hingga menghasilkan energi mekanis untuk menggerakkan generator .
6) Generator berfungsi sebagai pembangkit
energi listrik dimana di dalamnya terjadi proses perubahan dari energi
mekanik ke listrik.Sedangkan untuk peralatan pendukung sistem turbin gas,
adalah sebagai berikut :
1) Sistem Pelumas ( Lube Oil Sistem)Fungsi
utama sistem pelumas ini adalah untuk melumasibearing±bearing baik untuk
bearingturbin gas maupun bearing generator. Di samping itu juga digunakan
sebagai penyuplai minyak untuk sistem hidrolik pada Pompa Minyak Hidrolik
(hydraulic Oil Pump). Mula±mula sebelumturbin gas dioperasikan, maka
Pompa Minyak Pembantu ( AO P = Auxiliary
Oil Pump)dihidupkan untuk menyuplai minyak pelumas ke dalam bearing turbin
gas dan generator untuk selanjutnya diputar pada putaran turning
gear atau dalam keadaan pendinginan (on cooldown) pada putaran lebih
dari 30 rpm, dengan tujuan agar ketika pengidupan (start up), gaya
geser ( frictionf orce) yang terjadi antarametal
bearing dengan poros turbin gas dan generator dapatdikurangi. Kemudian
setelah turbin gas mulai berjalan dan putaran mulai naik sampai putarannormal,
maka suplai minyak pelumas akan diambil alih dari AOP keMain Lube
Oil Pump (MOP), di mana pompa ini diputar melalui hubungan
antaraAccessories gear atau Load Gear dengan poros turbin gas.
2) Sistem bahan Bakar
(Fuel Oil Sistem)Sistem pembakaran untuk PLTG/U ini menggunakan
minyak HSD (High Speed Diesel). Pada proses penyaluran bahan
bakar, dilakukan melalui instalasi perpipaan yang menghubungkan tangki penampungan sampai ke ruang
bakar. Aliran bahan bakar dari tangki penampung dipompadengan transfer pump
melalui flowmeter untuk perhitungan pemakaian. Kemudian
untuk mendapakan hasil pembakaran yang maksimal maka dipasangMain
Oil Pump yang terpasangdan berputar melalui hubungan dengan poros turbin
gas dengan Accessories Gear. Dan untuk mengatur jumlah aliran bahan bakar
yang masuk ke ruang bakar diatur dengan Katup Kendali(control valve) yang berfungsi
sebagai governor.
3) Sistem Pendingin (Cooling Sistem) Ketika minyak
pelumas digunakan untuk melumasi bearing ± bearing pada turbin gas
dangenerator, mengakibatkan temperatur dari minyak pelumas ini menjadi lebih
tinggi, sehinggaminyak pelumas tersebut perlu pendinginan. Adapun sebagai media
pendingin minyak pelumasdigunakan air melalui sirkulasi di dalam heat exchanger dan
untuk mendinginkan air yang bertemperatur lebih tinggi akibat transfer
panas di dalam heat exchanger, maka air pendingin iniakan didinginkan dengan
dihembuskan di kisi ± kisi radiator. Demikian sirkulasi ini berlangsung secara tertutup
dan untuk mensirkulasi air pendingin digunakan Water Cooling
Circulating Pump.
4) Sistem Hidrolik ( Hydraulic Sistem)Sistem
hidraulik digunakan untuk menggerakkanMain Stop Valve, di mana didalam
mekanismeoperasinya untuk membuka dan menutup main stop valve diperlukan
hidrolik yang diambil dari Pipin Sistem pelumas turbin gas kemudian dipompa
dengan hydraulic oil pump. Adapun fungsi dari main stop valve adalah untuk
menghentikan laju aliran bahan bakar minyak saat unit terjadigangguan atau
untuk membuka saluran bahan bakar pada sistem perpindahan bahan bakar
(katubutama bahan bakar).
b.Sistem Generator Turbin Uap(Steam Turbine
Generator )
Turbin uap adalah suatu
penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi kinetik,
energikinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran poros turbin. Porosturbin, langsung atau dengan bantuan roda gigi
reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yangdigerakannya. Tergantung dari jenis
mekanik yang dipisahkan, turbin uap dapat digerakan pada berbagai bidang
industri, dan untuk pembangkit listrik.Pengubahan energi potensial menjadi
energi kinetik dalam bentuk poros dilakukan dalam berbagaicara. Turbin uap
secara umum diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, impuls, reaksi dan
gabungan,tergantung pada cara perolehan pengubahan energi potensial menjadi
energi kinetik akibat semburan uap.
Komponen
utama Sistem STG adalah sebagai berikut.
1)
Turbin Uap (Steam Turbine), berfungsi untuk mengekspansi
uap superheat
hingga
menghasilkanenergi mekanis untuk menggerakkan generator.
2)
Generator , berfungsi untuk menghasilkan energi listrik di
mana di dalamnya terjadi proses perubahan energi mekanis menjadi
energi listrik.
3)
Kondensor (Condenser), berfungsi sebagai penampung air condensate sekaligus
sebagai tempat pendinginan uap bekas hasil ekspansi turbin uap dimana
media air laut digunakan sebagai media pendinginnya.
4)Tangki
air Pengisi (Feed Water Tank ), tangki ini berisi air murni sebagai
tandon pengisi air condenser .
5)Pompa
air Pengisi (Feed Water Pump), pompa ini memindahkan air pengisi dari
tangki air pengisi ke condenser dan menjaga
levelcondenser tetap pada kondisi normal.Peralatan Pendukung Sistem Turbin
Uap adalah sebagai berikut.
1)Sistem
minyak pelumas turbin uap digunakan untuk melumasi bearing turbin uap dan
bearinggenerator, dimana pada sistem ini terdapat peralatan Main Lube
Oil Pump(MOP),Lube Oil Pump(LOP ), Emergency Oil Pump (EOP)
dan Lube Oil Cooler. Mula±mula pada kondisi dimanaturbin uap masih dalam
putaran turning gear, maka sistem pelumasan akan didistribusikan dandisirkulasi
minyak, dengan main lube oil pump. Selanjutnya setelah turbin uap berputar
dansampai kondisi berbeban, maka seluruh sistem pelumasan akan didistribusikan
dan disirkulasikanminyak pelumas ini dengan menggunakan main lube oil pump(MOP)
dan lube oil pump(LOP).
2)Sistem Pendingin Minyak Pelumas
digunakan untuk mendinginkan temperatur minyak pelumasyang tinggi setelah
digunakan untuk melumasi bearing ± bearing turbin uap dan generator
yangkemudian dialirkan masuk ke dalam
lube oil cooler , di mana media pendingin yang
digunakanadalah air (Closed Cycle Cooling Water ). Air yang bertemperatur
tinggi setelah digunakan untuk mendinginkan minyak pelumas akan
didinginkan di dalam heat exchanger dengan media pendinginnya diambil
dari air laut melalui Pompa Sirkulasi Air (discharge circulating
water pump).
3)Sistem Hidrolik pada sistem turbin uap digunakan
untuk membuka maupun menutup KatupPenghenti Utama (main stop valve) dan
menggerakkancontrol valve(Governor ) pada pipa
suplaiuap superheat untuk memutar turbin. Di mana yang digunakan
untuk sistem hidrolik inimerupakan minyak hidrolik yang tertampung di dalam
tangki dan disuplai dengan menggunakan pompa minyak hidrolik (hydraulic
oil pump).
4)Sistem Pendingin Siklus Tertutup ini terdiri
dariClosed Cycle Cooling Water Heat Exchanger (CCCW),Closed Cycle Cooling
Water Pump(CCCWP). Sirkulasi air pendingin
ini digunakanuntuk mendinginkan turbin uapLube Oil Cooler (LOC),
turbin uap Generator Hydrogen Cooler (GHC) dan Hydraulic Oil Cooler serta
bearing ± bearing pompa di HRSG. Air dari sisi outlet CCCW yang
bertemperatur lebih rendah setelah didinginkan dengan air laut yang diambil
dari sisi Discharge CWP akan digunakan sebagai media pendingin di dalam LOC dan
GHCselanjutnya dari sisi outlet peralatan ini, air yang
bertemperatur lebih tinggi dipompamenggunakan CCCWP masuk ke dalam CCCW,
demikian siklus air ini berlangsung secaratertutup.
c.Heat Recovery S team
Generator Sistem(HRSG)
Energi panas yang
terkandung dalam gas buang/saluran keluaran turbin gas yang temperaturnyamasih
cukup tinggi (sekitar5630C) dialirkan masuk ke dalam HRSG untuk memanaskan air
di dalam pipa±pipa pemanas (evaporator ), selanjutnya keluar melalui
cerobong dengan temperatur sekitar 1500C. Air di dalam pipa±pipa pemanas
yang berasal dari drum mendapat pemanasan dari gas panastersebut, sebagian
besar akan berubah menjadi uap dan yang lain masih berbentuk air. Campuran
air dan uap selanjutnya masuk kembali ke dalam drum. Di dalam drum, uap
dipisahkan dari airdenganmenggunakan pemisah uap yang disebut Separator .
Uap yang sudah terpisah dari air selanjutnyadipanaskan lebih lanjut, sehingga
kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan turbin uap,sedangkan air yang tidak
menjadi uap disirkulasikan kembali ke pipa±pipa pemanas, bersama±samadengan air
pengisi yang baru. Demikian proses ini
berlangsung
terus menerus selama unit beroperasi.Gambar 3. menunjukkan sistem HRSG.
Gambar 3. HRSG
·
Condenser
Berfungsi sebagai tempat pendinginan uap hasil
ekspansi dari turbin uap (LP Turbin) dimana air laut yang dipompa oleh CWP
(Circulation Water Pump) digunakan sebagai media pendinginnya
·
CEP
Berfungsi sebagai media penyuplai air dari condenser
ke dalam inlet LP Economizer dan HP Economizer di dalam HRSG melalui BFP
(Boiler Feedwater Pump) dan melalui Deaerator.
·
Deaerator
Pada Deaerator terjadi proses menghilangkan
kandungan O2 terlarut pada air.
·
BFP (Boiler Feedwater Pump)
Terdapat 2 jenis BFP yaitu LP BFP yang menyalurkan
air dari Deaerator menuju LP Economizer dan HP BFP yang menyalurkan air dari
Deaerator menuju HP Economizer 1.
·
Heat Recovery Steam Generator (HRSG)
Berfungsi sebagai heat exchanger untuk menghasilkan
uap high & low pressure yang digunakan untuk memutar turbin uap, yang
nantinya akan memutar generator.
·
LP Circulation Pump (LP BCP)
Berfungsi mensirkulasikan air antara LP Drum dengan
LP Evaporator yang bertujuan untuk mendapatkan distribusi panas di dalam air
yang homogen.
·
HP Circulation Pump (HP BCP)
Berfungsi untuk mensirkulasikan air antara HP Drum
dengan HP Evaporator dimana sirkulasi ini bertujuan untuk mendapatkan
distribusi panas di dalam air secara homogen.
·
Steam Turbine (Turbin Uap)
Berfungsi untuk mengekspansi udara panas sehingga
menghasilkan energi mekanis untuk menggerakkan generator.
·
Generator
Berfungsi sebagai perubah energi mekanis menjadi
energi listrik.
2.4
Kelebihan dan Kekurangan
2.4.1 Kelebihan dan Kekurangan PLTG
a. Kelebihan PLTG
1. Ringan
2. Waktu Start yang relatif singkat
3. Tidak memerlukan air pendingin
4. Masa pembangunan yang 1-2 tahun
5. Murah
6. Dapat ditempatkan disegala lokasi
7. Keandalan tinggi, karena alat bantunya sedikit
sehingga kemungkinan kerusakan juga kecil.
8. Bisa diremote (dikendalikan dari jauh)
9. Memungkinkan dipasang secara mobile
b. Kekurangan PLTG
kendala utama perkembangan pembangkit ini di
Indonesia adalah pada proses penyediaan bahan bakar gas itu sendiri.
Pemeriksaan BPK menemukan bahwa jumlah kebutuhan gas bumi untuk sejumlah
pembangkit PLN di Jawa dan Sumatera sebanyak 1.459 juta kaki kubik per hari,
sedangkan pasokan gas yang disediakan oleh para pemasok sebanyak 590 juta kaki
kubik per hari. Dengan demikian terjadi kekurangan pasokan gas sebanyak 869
juta kaki kubik per hari.
1. Efisiensi
rendah, 25 – 32 %
2. Umurnya
pendek.
3. Daya
mampunya sangat dipengaruhi oleh kondisi udara atmofer.
4. Biaya
pemeliharaan mahal, karena harga sudu-sudunya tinggi atau mahal
5. Kapasitas
kecil, maksimum sekitar 200 MW
6. Harga
bahan bakar tinggi, karena memerlukan bahan bakar kualitas tinggi
c.
Keuntungan PLTGU
Dengan
menggunakan daur kombinasi gas dapat diperoleh dua keuntungan utama yaitu:
dapatmenambah daya listrik dan dapat menghemat biaya bahan bakar. Penambahan
daya listrik tanpamenambah bahan bakar juga berarti akan menaikkan efisiensi
termal sistem dan dapat dinaikkan darisekitar 24 % menjadi sekitar 42 %.
Besarnya peningkatan efisiensi ini tergantung dari temperatur
air pendingin yang digunakan pada PLTU dan besarnya temperatur gas
buang PLTG. Makin dingintemperatur air pendingin dan semakin tinggi temperatur
gas buangnya maka peningkatan efisiensinya juga semakin besar.Alasan lain
pemilihan PLTGU adalah waktu konstruksi yang cepat sehingga bila ada
lonjakan permintaan tenaga listrik yang harus dipenuhi dalam waktu singkat
dapat dibangun PLTGU secara bertahap. Tahap pertama dibangun PLTG untuk
memenuhi lonjakan permintaan, sedangkan HRSG beserta PLTU dibangun dan
dioperasikan kemudian bila permintaan tenaga listrik sudah meningkat.PLTGU
dapat dioperasikan sebagai pembangkit untuk beban puncak maupun untuk beban
dasar.Sebagai pembangkit untuk beban dasar yang perlu diperhatikan adalah
kontinuitas air pendingin,sedangkan sebagai pembangkit untuk beban pencak perlu
dipertimbangkan waktu start-up dariPLTGU. PLTG mempunyai waktu start-up yang
cepat sedangkan untuk PLTU mempunyai waktustart-up yang lambat bila dalam
kondisi cold start-up. Sehingga untuk melayani beban puncak
perlu beroperasi secara warm start-up.
·
Gas panas keluaran dari turbin gas dapat
digunakan untuk memanaskan air sehingga menjadi uap untuk menggerakkan turbin uap
·
Meningkatkan efisiensi menjadi sebesar
40-50%
·
Efisiensi bahan bakar
d. Kekurangan PLTGU
·
Peningkatan biaya
·
Peningkatan luas area yang dibutuhkan
by : Suhartini, Disa Amalia, Desi Widyaningsih
gambarnya kok gk ada non???
BalasHapusmakasi info nya
Mohon maaf ya.,., postingannya bermasalah.,., n Makasih dah berkunjung :)
BalasHapusthankx...........!!
BalasHapussmoga dngan ini dosenqu snang,,,]
hehehehehehe.......
sama-sama.,.,
BalasHapusterimakasih banyak ya mbak...
BalasHapusilmu yang sangat bermanfaat buat ku....