Labels

Kamis, 06 September 2012

Resensi


Judul : Gadis Kecil di Tepi Gaza
Pengarang :Vanny Chrisma W.
Penerbit : DIVA Press
Tahun terbit : 2011
Jumlah halaman : 344
Buku ini menceritakan perjalanan kisah anak Palestina yang bernama Palestine binti Haydar yang berusia 11 tahun. Dia menjadi salah satu korban kekejaman agresi militer Israel di Gaza pada akhir tahun 2008, yang pada saat itu beberapa kota tiba-tiba dihancurkan oleh bom dan rudal yang membabi buta sehingga menewaskan Ibu dan kedua saudaranya. Sedangkan ayahnya memutuskan menjadi Hamas sebelum tragedi itu terjadi. Akibatnya, Palestine menjadi sebatang kara dan harus tinggal di kamp pengungsian Jabaliyah, Gaza.
Di kamp pengungsian, ia bertemu dengan seorang pemuda berusia 14 tahun bernama, Yanaan yang menjadi teman seperjuangannya dalam suka dan duka. Mereka sering membicarakan tentang penyebab terjadinya perang yang menjadikannya sebatang kara dan menyusun rencana perlawanan kepada tentara Israel. Palestine juga bertemu dengan Adeeba, salah satu dari korban kekejian Israel, gadis berusia delapan tahun yang memiliki satu kelebihan indera keenam untuk melihat masa lalu dan masa depan. Dan ia pun juga tahu apa yang akan terjadi pada Palestine juga sekolah PBB di Jabaliyah yang hancur lebur karena terkena ledakan roket yang dilancarkan oleh Israel.
Terdapat berbagai macam peristiwa kekejian Israel kepada rakyat Palestina yang dikisahkan dalam novel ini. Diantaranya, Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk mengahapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2000 anak serta 1000 wanita mengalami luka-luka. Dan yang paling keji yaitu cerita tentang seorang anak berusia empat tahun ditembaki oleh tentara Israel saat bermain diluar rumahnya Balita itu meninggal seketika setelah terkena tembakan, dan jasadnya dijadikan tontonan tentara Israel saat melepas anjing-anjingnya untuk mengkoyak-koyak dan memakan tubuh suci balita itu. Palestine juga sempat terkena tembakan oleh tentara Israel yang menyebabkannya koma. Di mana kala itu, Palestine bersama dengan teman-temannya yang lain melakukan perlawanan dengan melempari barisan tentara Israel itu dengan kotoran kuda yang dibuat menjadi seperti batu. Serta masih banyak lagi kisah kekejaman Israel kepada rakyat Palestina yang tidak berperikemanusiaan. 
Alasan saya memilih buku ini untuk tugas resensi yaitu karena buku ini termasuk buku fiksi (novel) sehingga saya tertarik dan tidak bosan untuk membacanya. Dan karena buku ini juga sesuai dengan tema yang ada yaitu Negara Hukum dan HAM khususnya tentang pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina. Buku ini relevan dengan mata kuliah PKN karena membahas berbagai jenis pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Paletina sehingga dapat memberikan pengetahuan kepada kita bahwa sampai sekarang masih banyak penindasan keji yang terjadi diluar sana yang memerlukan keadilan dan penegakan hukum.
Novel ini sangat penuh dengan kisah yang miris, mengenaskan dan menyedihkan yang sanggup membuat orang-orang yang membacanya meneteskan air mata. Juga mampu memberikan banyak pelajaran hidup kepada kita untuk tidak pernah berputus asa dalam menghadapi berbagai cobaan yang ada. Meskipun buku ini termasuk kedalam buku fiksi, akan tetapi banyak kisah nyata yang diangkat disertai dengan tempat dan waktu terjadinya agresi militer Israel. Yang menjadi kekurangan pada novel ini yaitu masih terdapat kata asing yang tidak dilengkapi dengan penjelasan dibawahnya.
                                                                     *SEKIAN*





Tidak ada komentar:

Posting Komentar