Labels

Senin, 08 Oktober 2012

Makalah PLTG & PLTGU




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi
2.1.1 PLTG
             Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya. Sistem PLTG menggunakan prinsip siklus Brayton yang dibagi atas siklus terbuka dan siklus tertutup. Pada siklus terbuka, fluida kerja adalah udara atmosfer dan pengeluaran panas di atmosfer karena gas buang dari turbin dibuang ke atmosfer. Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang digunakan untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada temperature tinggi dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya untuk menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja siklus dengan menggunakan material turbin yang mampu bekerja pada temperature tinggi dan dapat juga untuk menaikkan efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin gas dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut dengan combined cycle. 

2.1.2 PLTGU
PLTGU adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTGdigunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yangdigunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator).PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistemPLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panasdan uap dari gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat RecoverySteam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakanuntuk memutar sudu (baling-baling) Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada Pusat Listrik TenagaGas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadienergi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas(gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya. Prinsipkerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalm kompresor dengan melalui air filter / penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke dalam kompresor tersebut.
Padakompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Disini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak.turbin uap.Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jikamenggunakan BBM harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dandibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggiyang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbinmenjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisagas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhutinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubangudara pada turbin.Untuk mencegah korosi akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yangdigunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium, dan Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm)

2.2 Prinsip Kerja
2.2.1 Prinsip Kerja PLTG
 Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) mempunyai beberapa peralatan utama seperti : Turbin Gas(Gas Turbine), Kompresor (Compressor), Ruang Bakar (Combustor). Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam compressor melalui pintu, udara ditekan masuk ke dalam compressor. Udara ditekan masuk ke dalam ruang bakar dengan tekanan 250 Psi dicampur dengan bahan bakar dan di bakar dalam ruang bakar dengan temperatur 2000 – 30000F. Gas hasil pembakaran yang merupakan energi termal dengan temperature dan tekanan yang tinggi yang suhunya kira-kira 9000C .






Gambar 2.2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Gas
Dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam turbin, gas panas tersebut temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik. Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan beberapa alat bantu (auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin gas berjalan dengan baik, seperti :
·         Sistem Pelumas
·         Sistem Bahan Bakar
·         Sistem Pendingin
·         Sistem Udara Kontrol
·         Sistem Hidrolik
·         Sistem Udara Tekan
·         Sistem  Udara Pengkabutan

2.2.2 Prinsip Kerja PLTGU
Dalam operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahulu untuk menghasilkan daya listrik sementara gas buangnya berproses untuk menghasilkan uap dalam ketel pemanfaat gas buang. Kira-kira 6 (enam) jam kemudian, setelah uap dalam ketel uap cukup banyak, uap dialirkan ke turbin uap untuk menghasilkan daya listrik.
Bagian-bagian penting dari PLTGU adalah :
1) Turbin gas
2) HRSG (Heat Recovery Steam Generator)
3) Turbin Uap dan alat-alat bantu lainnya
Secara sederhana cara kerja PLTGU dapat dijelaskan dengan gambar 2.2.2








Gambar 2.2.2 Cara kerja PLTGU








Gambar 2.2.3 Skema sebuah Blok PLTGU yang terdiri dari 3 unit PLTG dan sebuah unit PLTU
Keterangan : Header uap ; Pr : Poros;TG: Turbin Gas; KU :Ketel uap; GB: Gas Buang; Kd: Kondensor; HA : Header Air; TU: Turbin Uap; Generator; P : Pompa
Karena daya yang dihasilkan turbin uap tergantung kepada banyaknya gas buang yang dihasilkan unit yaitu kira-kira menghasilkan 50% daya unit PLTG, maka dalam mengoperasikan PLTGU ini, pengaturan daya PLTGU dilakukan dengan mengatur daya unit PLTG, sedangkan unit PLTU mengikuti saja, menyesuaikan gan gas buang yang diterima dari unit PLTG-nya.
Perlu diingat bahwa selang waktu untuk pemeliharaan unit PLTG lebih pendek daripada unit PLTU sehingga koordinasi pemeliharaan yang baik dalam suatu blok PLTGU agar daya keluar dari blok tidak terlalu banyak berubah sepanjang waktu. Ditinjau dari segi efisiensi pemakaian bahan bakar, PLTGU tergolong sebagai unit yang paling efisien dari unit-unit termal (bisa mencapai angka di atas 45%).

2.3 Komponen
2.3.1 Komponen PLTG
A. Kompresor Utama
Kompresor utama adalah kompesor aksial yang berguna untuk memasok udara bertekanan ke dalam ruang bakar yang sesuai dengan kebutuhan. Kapasitas kompresor harus cukup besar karena pasokan udara lebih (excess air) untuk turbin gas dapat mencapai 350 %. Disamping untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna, udara lebih ini digunakan untuk pendingin dan menurunkan suhu gas hasil pembakaran.
B. Inlet Guide Vanes (IGV)
Pada kompresor berkapasitas besar, diisi udara masuk kompresor, yaitu pada inlet guide vanes dipasang variabel IGV, sedangkan pada kompresor berukuran kecil umumnya dipasang Fixed Guide Vanes. Variabel IGV berfungsi untuk mengatur volume udara yang dikompresikan sesuai dengan kebutuhan atau beban turbin. Pada saat Start Up, IGV juga berfungsi untuk mengurangi surge. Pada saat stop dan selama start up, IGV tertutup ( pada unit tertentu, posisi IGV 34-48% ), kemudian secara bertahap membuka seiring dengan meningkatnya beban turbin. Pada beban turbin tertentu, IGV terbuka penuh (83-92%). Selama stop normal IGV perlahan-lahan ditutup bersamaan dengan turunnya beban, sedangkan pada stop emergency, IGV tertutup bersamaan dengan tertutupnya katup bahan bakar.
C. Combustion Chamber
Combustion Chamber adalah ruangan tempat proses terjadinya pembakaran. Ada turbin gas yang mempunyai satu atau dua Combustion Chamber yang letaknya terpisah dari casing turbin, akan tetapi yang lebih banyak dijumpai adalah memiliki Combustion Chamber dengan beberapa buah Combustion basket, mengelilingi sisi masuk (inlet) turbin. Di dalam Combustion Chamber dipasang komponen-komponen untuk proses pembakaran beserta sarana penunjangnya, diantaranya: Fuel Nozzle, Combustion Liner, Transition Piece, Igniter, Flame Detektor
D. Turbin Gas
Turbin Gas berfungsi untuk membangkitkan energi mekanis dari sumber energi panas yang dihasilkan pada proses pembakaran. Selanjutnya energi mekanis ini akan digunakan untuk memutar generator listrik baik melalui perantaraan Load Gear atau tidak, sehingga diperoleh energi listrik. Bagian-bagian utama Turbin Gas adalah: Sudu Tetap, Sudu Jalan, Saluran Gas Buang, Saluran Udara Pendingin, Batalan, Auxiallary Gear
E. Load Gear
Load Gear atau main Gear adalah roda gigi penurun kecepatan putaran yang dipasang diantara poros Turbin Compressor dengan poros Generator. Jaringan listrik di Indonesia. Memilii frekwensi 50 Hz, sehngga putaran tertinggi generator adalah 3000 RPM, sedangkan putaran turbin ada yang 4800 RPM atau lebih.
F. Alat Bantu
Pada saat muai start up, belum tersedia udara untuk pembakaran. Udara pembakaran disuplai oleh kompresor aksial, sedangkan kompresor aksial harus diputar oleh turbin yang pada saat start up belum menghasilkan tenaga bahkan belum berputar. Oleh karenanya, pada saat start up perlu ada tenaga penggerak lain yang dapat diperoleh dari : Motor generator, Motor Listrik, Mesin Diesel
2.3.2 Komponen PLTGU
Sistem PLTGU dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: sistem GTG, HRSG dan STG.
a.Sistem Generator Turbin Gas (Gas Turbine Generator )
Turbin adalah suatu pesawat pengubah daya dari suatu media yang bergerak misalnya air, udara, gasdan uap, untuk memutar generator sehingga menghasilkan tenaga listrik. Pada PLTG/U, media yangdigunakan untuk memutar turbin adalah gas panas yang didapatkan dari pembakaran bahan bakar yangsudah dicampur udara dalam ruang bakar.Udara pembakaran didapat dari kompresor yang terpasang satu poros dengan turbin. Karenakonstruksinya yang demikian, maka daya yang dihasilkan tidak sepenuhnya untuk memutarkan generator, tetapi sebagian besar untuk memutarkan kompresor sehingga menyebabkan efisiensiPLTG/U rendah.Pada prinsipnya turbin gas di PLTG Muara Karang menggunakan sistem terbuka. Pada sistem ini gas buang yang telah dipakai untuk memutar turbin masih mempunyai suhu 514C dan tekanan yangtinggi sekitar 1 atm, yang nantinya pada sistem tertutup digunakan untuk memanaskan HRSG ( Heat  Recovery Steam Generator).










Gambar 2. Diagram Alir GTG Muara Karang (Siklus Terbuka)
Mula-mula rotor (kompresor dan turbin) di putar oleh alat penggerak awal yaitu motor listrik.Kemudian kompresor menghisap udara atmosfer dan menaikan tekanan beberapa kali lipat (1-8)tekanan semula. Udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam ruang bakar dimana ruang bakar itu pula ditempatkan sejumlah bahan bakar dan dinyalakan oleh busi. Untuk ruang bakar lainnyacukup dengan disambung penyalanya dan busi hanya menyala beberapa detik saja. Akibat dari pembakaran akan menaikan suhu dan volume dari gas bahan bakar tersebut, sekali terjadi percikanmaka terjadi pembakaran selama bahan bakar disemprotkan ke dalamnya. Gas yang yang dihasilkanmempunyai tekanan dan temperatur tinggi kemudian berekspansi dalam sebuah turbin danselanjutnya ke atmosfir (melaluisaluran keluaran) untuk Siklus Terbuka. Pembakaran akan terus berlangsung selama aliran bahan bakar tidak berhenti. Pada saat gas panas masuk ke dalam turbin gas,  as tersebut memutarkan turbin, kompresor, alat bantu dan generator. Diagram Alir GTG ditunjukkanoleh gambar 2.Komponen±komponen utama sistem GTG adalah sebagai berikut:
1) Cranking Motor adalah motor yang digunakan sebagai penggerak awal atau start up system GTG. Motor cranking mendapat suplai listrik tegangan 6 kV yang berasal dari switch gear.
2 ) Filter Udara merupakan filter yang berfungsi untuk menyaring udara bebas agar udara yangmengalir menuju ke kompresor merupakan udara yang bersih.
3) Kompresor berfungsi mengkompresi udara dalam turbin gas.
4) Ruang bakar, berfungsi sebagai tempat pembakaran di dalam sistem turbin gas. Dapat beruparuang bakar tunggal atau terdiri dari ruang ± ruang bakar yang banyak
.5) Turbin, berfungsi untuk mengekspansi gas panas hingga menghasilkan energi mekanis untuk menggerakkan generator .
 6) Generator berfungsi sebagai pembangkit energi listrik dimana di dalamnya terjadi proses perubahan dari energi mekanik ke listrik.Sedangkan untuk peralatan pendukung sistem turbin gas, adalah sebagai berikut :
1) Sistem Pelumas ( Lube Oil Sistem)Fungsi utama sistem pelumas ini adalah untuk melumasibearing±bearing baik untuk bearingturbin gas maupun bearing generator. Di samping itu juga digunakan sebagai penyuplai minyak untuk sistem hidrolik pada Pompa Minyak Hidrolik (hydraulic Oil  Pump). Mula±mula sebelumturbin gas dioperasikan, maka Pompa Minyak Pembantu ( AO P = Auxiliary Oil Pump)dihidupkan untuk menyuplai minyak pelumas ke dalam bearing turbin gas dan generator untuk selanjutnya diputar pada putaran turning gear atau dalam keadaan pendinginan (on cooldown) pada putaran lebih dari 30 rpm, dengan tujuan agar ketika pengidupan (start up), gaya geser ( frictionf  orce) yang terjadi antarametal bearing dengan poros turbin gas dan generator dapatdikurangi. Kemudian setelah turbin gas mulai berjalan dan putaran mulai naik sampai putarannormal, maka suplai minyak pelumas akan diambil alih dari AOP keMain Lube Oil Pump (MOP), di mana pompa ini diputar melalui hubungan antaraAccessories gear atau Load Gear dengan poros turbin gas.
2) Sistem bahan Bakar (Fuel Oil Sistem)Sistem pembakaran untuk PLTG/U ini menggunakan minyak HSD (High Speed Diesel). Pada proses penyaluran bahan bakar, dilakukan melalui instalasi perpipaan yang menghubungkan  tangki penampungan sampai ke ruang bakar. Aliran bahan bakar dari tangki penampung dipompadengan transfer pump melalui flowmeter untuk perhitungan pemakaian. Kemudian untuk mendapakan hasil pembakaran yang maksimal maka dipasangMain Oil Pump yang terpasangdan berputar melalui hubungan dengan poros turbin gas dengan Accessories Gear. Dan untuk mengatur jumlah aliran bahan bakar yang masuk ke ruang bakar diatur dengan Katup Kendali(control valve) yang berfungsi sebagai governor.
3) Sistem Pendingin (Cooling Sistem) Ketika minyak pelumas digunakan untuk melumasi bearing ± bearing pada turbin gas dangenerator, mengakibatkan temperatur dari minyak pelumas ini menjadi lebih tinggi, sehinggaminyak pelumas tersebut perlu pendinginan. Adapun sebagai media pendingin minyak pelumasdigunakan air melalui sirkulasi di dalam heat exchanger dan untuk mendinginkan air yang bertemperatur lebih tinggi akibat transfer panas di dalam heat exchanger, maka air pendingin iniakan didinginkan dengan dihembuskan di kisi ± kisi radiator. Demikian sirkulasi ini berlangsung secara tertutup dan untuk mensirkulasi air pendingin digunakan Water Cooling Circulating Pump.
4) Sistem Hidrolik ( Hydraulic Sistem)Sistem hidraulik digunakan untuk menggerakkanMain Stop Valve, di mana didalam mekanismeoperasinya untuk membuka dan menutup main stop valve diperlukan hidrolik yang diambil dari Pipin Sistem pelumas turbin gas kemudian dipompa dengan hydraulic oil pump. Adapun fungsi dari main stop valve adalah untuk menghentikan laju aliran bahan bakar minyak saat unit terjadigangguan atau untuk membuka saluran bahan bakar pada sistem perpindahan bahan bakar (katubutama bahan bakar).
b.Sistem Generator Turbin Uap(Steam Turbine Generator )
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi kinetik, energikinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Porosturbin, langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yangdigerakannya. Tergantung dari jenis mekanik yang dipisahkan, turbin uap dapat digerakan pada berbagai bidang industri, dan untuk pembangkit listrik.Pengubahan energi potensial menjadi energi kinetik dalam bentuk poros dilakukan dalam berbagaicara. Turbin uap secara umum diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, impuls, reaksi dan gabungan,tergantung pada cara perolehan pengubahan energi potensial menjadi energi kinetik akibat semburan uap.
Komponen utama Sistem STG adalah sebagai berikut.
1) Turbin Uap (Steam Turbine), berfungsi untuk mengekspansi uap superheat 
hingga menghasilkanenergi mekanis untuk menggerakkan generator.
2) Generator , berfungsi untuk menghasilkan energi listrik di mana di dalamnya terjadi proses perubahan energi mekanis menjadi energi listrik.
3) Kondensor (Condenser), berfungsi sebagai penampung air condensate sekaligus sebagai tempat pendinginan uap bekas hasil ekspansi turbin uap dimana media air laut digunakan sebagai media pendinginnya.
4)Tangki air Pengisi  (Feed Water Tank ), tangki ini berisi air murni sebagai tandon pengisi air condenser .
5)Pompa air Pengisi (Feed Water Pump), pompa ini memindahkan air pengisi dari tangki air  pengisi ke condenser dan menjaga levelcondenser tetap pada kondisi normal.Peralatan Pendukung Sistem Turbin Uap adalah sebagai berikut.
1)Sistem minyak pelumas turbin uap digunakan untuk melumasi bearing turbin uap dan bearinggenerator, dimana pada sistem ini terdapat peralatan Main Lube Oil Pump(MOP),Lube Oil Pump(LOP ), Emergency Oil  Pump (EOP) dan Lube Oil Cooler. Mula±mula pada kondisi dimanaturbin uap masih dalam putaran turning gear, maka sistem pelumasan akan didistribusikan dandisirkulasi minyak, dengan main lube oil pump. Selanjutnya setelah turbin uap berputar dansampai kondisi berbeban, maka seluruh sistem pelumasan akan didistribusikan dan disirkulasikanminyak pelumas ini dengan menggunakan main lube oil pump(MOP) dan lube oil pump(LOP).
2)Sistem Pendingin Minyak Pelumas digunakan untuk mendinginkan temperatur minyak pelumasyang tinggi setelah digunakan untuk melumasi bearing ± bearing turbin uap dan generator yangkemudian dialirkan masuk ke dalam
lube oil cooler , di mana media pendingin yang digunakanadalah air (Closed Cycle Cooling Water ). Air yang bertemperatur tinggi setelah digunakan untuk mendinginkan minyak pelumas akan didinginkan di dalam heat exchanger dengan media pendinginnya diambil dari air laut melalui Pompa Sirkulasi Air (discharge circulating water  pump).
3)Sistem Hidrolik pada sistem turbin uap digunakan untuk membuka maupun menutup KatupPenghenti Utama (main stop valve) dan menggerakkancontrol valve(Governor ) pada pipa suplaiuap superheat untuk memutar turbin. Di mana yang digunakan untuk sistem hidrolik inimerupakan minyak hidrolik yang tertampung di dalam tangki dan disuplai dengan menggunakan pompa minyak hidrolik (hydraulic oil pump).
4)Sistem Pendingin Siklus Tertutup ini terdiri dariClosed Cycle Cooling Water Heat Exchanger (CCCW),Closed Cycle Cooling Water Pump(CCCWP). Sirkulasi air pendingin ini digunakanuntuk mendinginkan turbin uapLube Oil Cooler  (LOC), turbin uap Generator Hydrogen Cooler (GHC) dan Hydraulic Oil Cooler serta bearing ± bearing pompa di HRSG. Air dari sisi outlet CCCW yang bertemperatur lebih rendah setelah didinginkan dengan air laut yang diambil dari sisi Discharge CWP akan digunakan sebagai media pendingin di dalam LOC dan GHCselanjutnya dari sisi outlet  peralatan ini, air yang bertemperatur lebih tinggi dipompamenggunakan CCCWP masuk ke dalam CCCW, demikian siklus air ini berlangsung secaratertutup.
c.Heat Recovery S team Generator Sistem(HRSG)
Energi panas yang terkandung dalam gas buang/saluran keluaran turbin gas yang temperaturnyamasih cukup tinggi (sekitar5630C) dialirkan masuk ke dalam HRSG untuk memanaskan air di dalam pipa±pipa pemanas (evaporator ), selanjutnya keluar melalui cerobong dengan temperatur sekitar 1500C. Air di dalam pipa±pipa pemanas yang berasal dari drum mendapat pemanasan dari gas panastersebut, sebagian besar akan berubah menjadi uap dan yang lain masih berbentuk air. Campuran air dan uap selanjutnya masuk kembali ke dalam drum. Di dalam drum, uap dipisahkan dari airdenganmenggunakan pemisah uap yang disebut Separator . Uap yang sudah terpisah dari air selanjutnyadipanaskan lebih lanjut, sehingga kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan turbin uap,sedangkan air yang tidak menjadi uap disirkulasikan kembali ke pipa±pipa pemanas, bersama±samadengan air pengisi yang baru. Demikian proses ini berlangsung terus menerus selama unit beroperasi.Gambar 3. menunjukkan sistem HRSG.









Gambar 3. HRSG
·         Condenser
Berfungsi sebagai tempat pendinginan uap hasil ekspansi dari turbin uap (LP Turbin) dimana air laut yang dipompa oleh CWP (Circulation Water Pump) digunakan sebagai media pendinginnya
·         CEP
Berfungsi sebagai media penyuplai air dari condenser ke dalam inlet LP Economizer dan HP Economizer di dalam HRSG melalui BFP (Boiler Feedwater Pump) dan melalui Deaerator.
·         Deaerator
Pada Deaerator terjadi proses menghilangkan kandungan O2 terlarut pada air.
·         BFP (Boiler  Feedwater Pump)
Terdapat 2 jenis BFP yaitu LP BFP yang menyalurkan air dari Deaerator menuju LP Economizer dan HP BFP yang menyalurkan air dari Deaerator menuju HP Economizer 1.
·         Heat Recovery Steam Generator (HRSG)
Berfungsi sebagai heat exchanger untuk menghasilkan uap high & low pressure yang digunakan untuk memutar turbin uap, yang nantinya akan memutar generator.
·         LP Circulation Pump (LP BCP)
Berfungsi mensirkulasikan air antara LP Drum dengan LP Evaporator yang bertujuan untuk mendapatkan distribusi panas di dalam air yang homogen.
·         HP Circulation Pump (HP BCP)
Berfungsi untuk mensirkulasikan air antara HP Drum dengan HP Evaporator dimana sirkulasi ini bertujuan untuk mendapatkan distribusi panas di dalam air secara homogen.
·         Steam Turbine (Turbin Uap)
Berfungsi untuk mengekspansi udara panas sehingga menghasilkan energi mekanis untuk menggerakkan generator.
·         Generator
Berfungsi sebagai perubah energi mekanis menjadi energi listrik.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan
2.4.1 Kelebihan dan Kekurangan PLTG
a. Kelebihan PLTG
1. Ringan
2. Waktu Start yang relatif singkat
3. Tidak memerlukan air pendingin
4. Masa pembangunan yang 1-2 tahun
5. Murah
6. Dapat ditempatkan disegala lokasi
7. Keandalan tinggi, karena alat bantunya sedikit sehingga kemungkinan kerusakan juga kecil.
8. Bisa diremote (dikendalikan dari jauh)
9. Memungkinkan dipasang secara mobile
b. Kekurangan PLTG
kendala utama perkembangan pembangkit ini di Indonesia adalah pada proses penyediaan bahan bakar gas itu sendiri. Pemeriksaan BPK menemukan bahwa jumlah kebutuhan gas bumi untuk sejumlah pembangkit PLN di Jawa dan Sumatera sebanyak 1.459 juta kaki kubik per hari, sedangkan pasokan gas yang disediakan oleh para pemasok sebanyak 590 juta kaki kubik per hari. Dengan demikian terjadi kekurangan pasokan gas sebanyak 869 juta kaki kubik per hari.
1.  Efisiensi rendah, 25 – 32 %
2.  Umurnya pendek.
3.  Daya mampunya sangat dipengaruhi oleh kondisi udara atmofer.
4.  Biaya pemeliharaan mahal, karena harga sudu-sudunya tinggi atau mahal
5.  Kapasitas kecil, maksimum sekitar 200 MW
6.  Harga bahan bakar tinggi, karena memerlukan bahan bakar kualitas tinggi 

c. Keuntungan PLTGU
 Dengan menggunakan daur kombinasi gas dapat diperoleh dua keuntungan utama yaitu: dapatmenambah daya listrik dan dapat menghemat biaya bahan bakar. Penambahan daya listrik tanpamenambah bahan bakar juga berarti akan menaikkan efisiensi termal sistem dan dapat dinaikkan darisekitar 24 % menjadi sekitar 42 %. Besarnya peningkatan efisiensi ini tergantung dari temperatur air  pendingin yang digunakan pada PLTU dan besarnya temperatur gas buang PLTG. Makin dingintemperatur air pendingin dan semakin tinggi temperatur gas buangnya maka peningkatan efisiensinya juga semakin besar.Alasan lain pemilihan PLTGU adalah waktu konstruksi yang cepat sehingga bila ada lonjakan permintaan tenaga listrik yang harus dipenuhi dalam waktu singkat dapat dibangun PLTGU secara bertahap. Tahap pertama dibangun PLTG untuk memenuhi lonjakan permintaan, sedangkan HRSG beserta PLTU dibangun dan dioperasikan kemudian bila permintaan tenaga listrik sudah meningkat.PLTGU dapat dioperasikan sebagai pembangkit untuk beban puncak maupun untuk beban dasar.Sebagai pembangkit untuk beban dasar yang perlu diperhatikan adalah kontinuitas air pendingin,sedangkan sebagai pembangkit untuk beban pencak perlu dipertimbangkan waktu start-up dariPLTGU. PLTG mempunyai waktu start-up yang cepat sedangkan untuk PLTU mempunyai waktustart-up yang lambat bila dalam kondisi cold start-up. Sehingga untuk melayani beban puncak perlu beroperasi secara warm start-up.
·         Gas panas keluaran dari turbin gas dapat digunakan untuk memanaskan air sehingga menjadi uap untuk menggerakkan turbin uap
·         Meningkatkan efisiensi menjadi sebesar 40-50%
·         Efisiensi bahan bakar

d. Kekurangan PLTGU
·         Peningkatan biaya
·         Peningkatan luas area yang dibutuhkan










by : Suhartini, Disa Amalia, Desi Widyaningsih


Senin, 10 September 2012

Cerita kucing


“Meoong, Meong, Meong…”
(Aku IKUT Bersamamu. . . .)

Senja telah  datang menyapa sang malam. Aku masih saja terus menunggunya di tangga depan teras rumah. “Mocy”, begitulah panggilan sayangnya kepadaku.  Dia sangat menyayangiku karena aku sangat tampan, dengan bulu coklat belang putih dan mata besarku yang menyerupai mata burung hantu, tubuhku juga gemuk berbulu lebat dan lembut sehingga tidak akan ada orang yang rela membuangku. Kalaupun ia membuangku, akan ada banyak orang yang berebut untuk mengambilku. “Jasmin”, begitulah ia dipanggil oleh teman-temannya. Tubuhnya tinggi dan ramping, sembilan belas setengah tahun, dengan  rambut lurus hitam legam dan mata yang berwarna coklat, dia sosok yang mandiri. Hampir setiap hari aku menunggunya di sini, dan akhirnya ia pun terlihat dari balik pagar yang terbuka, raut mukanya menggambarkan dengan jelas kalau dia sangat lelah hari ini. Aku langsung menyambutnya dengan menyentuhkan tubuhku di mata kakinya. “meoong, meong, meoong (apa kau sangat lelah hari ini?)”, tanya ku kepadanya. Tentu saja ia tak mengerti apa yang aku maksud. “oh Mocy ku sayang, aku terlalu lelah untuk menemanimu bermain sekarang”, katanya kepadaku. Aku bisa mengerti itu, karena dia bekerja dari pagi sampai sore. Dia sering mengatakan kepadaku kalau dari jam 08.00 pagi sampai jam 02.00 siang, dia kuliah dan setelahnya dia bekerja di kafe dekat kampusnya. Aku tidak mengerti apa yang dimaksudnya kuliah, tapi aku tahu kalau kafe adalah tempat dimana ada banyak makanan lezat, dan kampus adalah gedung yang sangat tinggi dan ada banyak orang yang berlalu lalang disana, entah apa yang mereka lakukan ditempat setinggi itu.
Meskipun dia sangat lelah, tetapi Jasmin tidak akan tega untuk meninggalkanku sendiri di teras luar rumah. Dia pun akhirnya menggendongku serta memeluk erat tubuhku yang gemuk dan mengelus-elus kepalaku. Dia membawaku ikut serta dengannya kedalam rumah. “Kamu pasti sudah lapar ya?, ooohh meongku yang lucu”. Katanya kepadaku.  “meoong, meong, meoong (ooohhhh, tubuhku sangat gemuk, aku tercekik tapi aku suka kamu mengelus kepalaku seperti ini)”, teriakku kepadanya. Jasmin meletakkanku didekat kursi meja makannya, dan langsung mengambil segelas susu dan sereal rasa ikan tuna. Sesuai tebakanku, diapun langsung menuangkan segelas susu itu kedalam mangkuk besarku dan menambahkannya sereal kesukaanku itu. Oh, betapa bahagianya aku, serasa melayang-layang di atas awan yang tebal. Aku langsung memutari mangkukku, dan tentu saja langsung menyantap makanan lezat itu yang mungkin mengalahkan lezatnya pizza kesukaan orang-orang. Jasmin sendiri merebus mie instan yang ada di lemarinya. Dia memberikanku makanan yang sangat lezat dan dia sendiri memakan makanan instan yang membosankan itu. Seolah-olah dia bekerja hanya untuk membiayai makananku saja.
Umurku memang sudah tidak mudah lagi, sudah hampir delapan tahun aku menemani Jasmin di rumah mungil ini. Saat dia masih berumur 11 tahun dan umurku sendiri 1 tahun pada saat itu. Aku dipisahkan dari ibuku dan dititipkan  disini bersama Jasmin oleh kakek karena pada saat itu Jasmin sangat sedih sepeninggal kedua orang tuanya karena kecelakaan mobil. Aku sangat kasihan padanya, dan pada saat itu juga aku berjanji untuk tidak akan pernah meninggalkannya. Dan akhirnya kami pun tinggal berdua saja dirumah yang mungil ini setelah sebelumnya ada nenek yang menemani kami.
Jarum panjang jam di dinding tertuju pada angka 12 dan jarum pendeknya sendiri berada di angka 9, itu tandanya malam sudah mulai larut, tidak biasanya Jasmin mengajakku tidur di tempat tidurnya setelah tujuh tahun sebelumnya dia dilarang oleh dokternya untuk membawaku serta kekamar tidurnya. “Malam ini aku mau kamu tidur dikamarku, menghangatkan kakiku dengan bulumu yang lembut ini”, katanya kepadaku sambil membelai kepalaku dan meletakkanku di ujung tempat tidurnya. Aku dengan senang hati tidur dibawah kakinya, meringkuk dan mendengkur lembut agar tidak menggangunya.
Jasmin terbangun pagi harinya. Melalui jendelanya yang rendah dengan tirai manik-manik, sinar matahari menerobos masuk dan menyilaukan mataku. Dengan hati-hati Jasmin turun dari tempat tidurnya, membuka pintu dan keluar. Dia tidak menyadari kalau aku menggeliat bangun dari sisi ujung tempat tidur dan membuntutinya dari belakang. Aku langsung menggesekkan tubuhku yang hangat dikakinya yang dingin. Tepat jam 8 pagi, dia berangkat meninggalkan rumah, dan tentu saja berpamitan denganku lebih dahulu. Selang beberapa menit, terdengar suara ribut-ribut dari jalan raya depan rumah. Aku keluar melihat situasi apa yang sedang terjadi, dan ternyata sebuah kecelakaan tragis terjadi, kulihat sebuah mobil truk berada disisi jalan dengan posisi yang tidak biasa, dan terdapat satu korban yang telah ditutupi kain oleh orang-orang. Entah siapa dibalik kain tersebut, aku tidak tau, dan aku tidak mau tau.
Sudah waktunya Jasmin pulang,  saatnya untuk aku ke teras depan rumah dan menunggunya. Tidak biasanya aku menunggu selama ini, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, tapi tidak nampak seorangpun dari balik pagar. Aku terus menunggunya hingga larut malam, dan dia pun tidak nampak sama sekali. Hari demi hari kulalui tampanya, dan aku masih terus saja menunggunya karena aku yakin dia pasti  akan datang. Badanku sudah mulai mengurus, buluku tak terawat lagi, makananku sudah terganti menjadi binatang liar yang kadang-kadang tidak ada sama sekali. “meong, meong, meong (tidak ada kah yang peduli padaku?), meoooong (apa gerangan yang terjadi terhadap Jasmin?) meongngng (Apa dia melupakanku?)”, ratapku dalam tangis. Dua minggu telah berlalu, dan akhirnya pagar rumah terbuka juga, aku sangat bahagia dan melompat turun dari teras tanpa menghiraukan kalau disitu ada tangga yang bisa dilalui. Betapa kecewanya aku mendapati orang di balik pagar itu ternyata bukan Jasmin melainkan majikan Merry tentangga sebelah yang jarang berkunjung kesini. “kamu pasti kucing disini, malang sekali nasib majikanmu harus pergi semudah itu dan seteragis itu. Aku mau saja membawamu tapi aku sudah punya Merry, lagi pula kamu kucing yang tidak punya daya tarik, kurus dan tak terawat”, katanya padaku. Hatiku terasa tercabik-cabik mendengar semua itu, bukan karena dia mengataiku melainkan karena penyesalan mengapa aku tak mau tau siapa dibalik kain  waktu itu. Jasmin ternyata dibawa langsung kerumah kerabatnya dan tidak ada yang memberi tahuku, seolah-olah kucing tidak perlu untuk tahu. Dan akhirnya aku sendiri disini, aku berniat untuk mengikuti Jasmin dan menabrakkan diri dengan truk di jalan raya “besok” agar aku dapat bersamanya terus.
*SEKIAN DAN SALAM MEONG*

Kamis, 06 September 2012

Pengulangan c++



#include<stdioh>
#include<conioh>
main()
{
printf("\nTugas Algoritma & Pemprograman");
printf("\nSUHARTINI");
printf("\n421 11 016");
printf("\n1A d4 Teknik Listrik");
printf("\n===========================================================\n");
printf("===========================================================\n");

int kode;
char jawab;
do
{

printf("\n Menghitung Rata-rata dan Nilai akhir dari 5 Mata Kuliah");
printf("\n===========================================================");
float MK1,MK2,MK3,MK4,MK5,rata2;
printf("\nMasukkan nilai MK Rangkaian Listrik Lanjutan : ");
scanf("%f",&MK1);
printf("Masukkan nilai MK GARTEK ; ");
scanf("%f",&MK2);
printf("Masukkan nilai MK Algoritma & Pemrograman : ");
scanf("%f",&MK3);
printf("Masukkan nilai MK Matematika Teknik : ");
scanf("%f",&MK4);
printf("Masukkan nilai MK Kewarganegaraan : ");
scanf("%f",&MK5);
rata2 = (MK1+MK2+MK3+MK4+MK5)/5;
label:
printf("\n Menu Utama");
printf("\nx=====================================x");
printf("\nx 1. Rata2 x");
printf("\nx 2. Nilai akhir x");
printf("\nx=====================================x");
printf("\nPilih(1-2) :: ");
scanf("%d",&kode);
switch(kode)
{
case 1 : printf("Jumlah rata-rata dari 5 mata kuliah = %f\n",rata2);break;
case 2 :if(rata2 >= 80&&rata2<=100)
printf("Nilai akhir = A\n");
if(rata2 >= 70&&rata2<=79)
printf("Nilai akhir = B\n");
if(rata2 >= 60&&rata2<=69)
printf("Nilai akhir = C\n");
if(rata2 >= 50&&rata2<=59)
printf("Nilai akhir = D\n");
if(rata2 <=49)
printf("Nilai akhir = E\n");
default: printf("Nomor Yang Anda Masukkan Salah, silahkan pilih ulang!!\n");goto label; break;
}
printf("Anda ingin mengulangi??? (Ya/Tidak) = ");
scanf("%s",&jawab);
}
while(jawab=='y');
}

catatan mentoring


Terima kasih untuk waktu ini
Menikmati waktu, merajut impian yang tertata. Setiap sisa-sisa detik yang diberikan seakan membawaku ke dimensi yang lain.
Mata basah…
Darah seakan berhenti mengalir…
Sulit rasanya menerima kenyataan akan cita-cita yang gagal tercapai. Aku menangisi kegagalanku, dan menyesali waktu yang tersedia sesaat sebelum SNMPTN…… dan kini semuanya tidak akan terulang lagi, impian yang telah di bangun selama ini telah sirna. Beruntung aku mempunyai keluarga yang sangat baik, mereka bagaikan pelita di dalam kegelapan lorong-lorong yang aku tapaki, mereka memberikan kata-kata penyemangat yang tiada hentinya. “Allah belum menakdirkan kamu untuk lulus di jurusan tersebut, dan Allah pasti menginginkan kamu berada di jurusan yang terbaik dan itu bukan jurusan yang kamu pilih di SNMPTN, jadi bersemangatlah dan cobalah lagi untuk mendaftar di perguruan tinggi yang masih terbuka lebar”. Begitulah kata-kata mereka kepadaku. Dan terbesit di dalam pikiranku akan pepatah yang orang-orang sering kumandangkan “ Kegagalan bukan akhir dari segalanya, tapi kegagalan adalah awal dari sebuah keberhasilan”, dan semoga pepatah itu memang benar dan terbukti dalam kehidupanku.  Syukur, masih ada waktu untuk merajut ulang mimpi dan mewujdkannya jadi kenyataan………
Di sudut kota metropolitan, alias kota Makassar. Tepatnya di dalam perguruan tinggi ternama di Indonesia Timur, terdapat juga perguruan tinggi di dalamnya yang tidak kalah bagusnya dari perguruan tinggi lainnya, yaitu Politeknik Negeri Ujung Pandang yang baru memulai jadwalnya untuk menerima mahasiswa baru. Tanpa menunggu waktu lagi, aku dan salah satu temanku yang juga senasib denganku mencoba mendaftar di situ dan menjadi bagian dari antrian orang-orang   yang semuanya mungkin punya harapan sama seperti kami. Dan alhasil, formulir sudah ada di tangan kami, dan tentunya langsung kami isi di hari itu pula. Syukur masih ada jam yang memberikan kesempatan kepada kami untuk terus mencoba……….
Di hari berikutnya, kami datang lagi dan mengumpulkan formulir pendaftaran yang telah rampung kami isi dan menunggu lagi sejenak untuk pemberian kartu peserta.  Tak berapa lama kemudian, kartu peserta pun sudah berada di tangan kami masing-masing, dan ternyata kami berada di ruang ujian yang berbeda. Tentunya kami sama dengan orang lain, kami ingin satu ruangan dan saling membantu, karena jurusan yang kami pilih pun tidaklah  sama. Aku di tempatkan di ruang seminar, sedangkan temanku di tempatkan di ruang aula Poltek. Tentunya kami sangat berjauhan dan tidak ada lagi harapan untuk berkomunikasi secara langsung sesaat sebelum ujian dimulai. Tetapi tidak apalah, toh kami harus optimis dan yakin bahwa kami pasti bisa tanpa mengharapkan bantuan lagi dari satu sama lain.
Hari pelaksanaan ujian pun tiba, kami yang dengan pakaian kemeja rapi yang telah di setrika dan sepatu yang cling karena sudah di cuci bersih, berangkat pagi-pagi setelah sarapan tentunya, dan berharap di dalam untaian doa yang kami panjatkan sesaat sebelum keberangkatan, “Semoga kami dapat mengerjakan soal-soal dengan mudah dan dengan jawaban yang benar semua, serta bisa mengumpulkannya tepat waktu, Amin”.
Setibanya kami di sana, tanpa menunggu waktu lagi, kami seketika itu berpisah dan langsung menuju ruang ujian kami masing-masing. Ujian pun dimulai sesaat setelah aku masuk dan duduk di bangku yang tertera nomor yang sama persis dengan nomor yang ada di kartu pesertaku. Soal ujian mulai di bagikan, jantungku terasa berdenyut kencang. Tak berapa lama kemudian,  soal sudah berada tapat di atas meja bangku yang aku duduki,  dan tentunya pandanganku mengarah kepada lembaran-lembaran kertas putih yang bertahtahkan deretan-deretan huruf dari tinta hitam itu. Setelah di persilahkan, kami para peserta di ruangan tersebut langsung mengerjakan soalnya.
Setelah selesai ujian, aku dan temanku yang sempat berpisah bertemu kembali. Kami pulang sama-sama dan memasrahkan diri kapada Allah swt. atas usaha yang telah kami lakukan selama ini. Syukur, masih ada menit yang tidak ada hentinya berputar mengiringi langkah kami dalam menapaki sebuah jejak menuju keberhasilan kami Insya Allah……..
Hari pengumuman pun tiba, untuk yang kedua kalinya aku merasa was-was dan jantung berdetak sangat kencang melampaui detakan yang biasanya sama dengan detakan detik di jarum jam dinding. Aku sudah tidak bisa berharap sangat banyak untuk tes calon mahasiswa yang kedua ini, melihat peminat untuk perguruan tinggi ini lumayan banyak, yaitu lebih dari sembilan ratusan orang. Aku takut akan terjatuh lagi dan tidak bisa untuk bangkit dari keterpurukan kembali. Di papan pengumuman, terdapat tulisan nama yang sangat tidak asing bagiku. Seketika itu jantungku terasa berhenti sejenak dan berangsur-angsur kembali seperti detakan di hari-hari biasanya. Syukur bercampur lega sangat terasa di benakku saat itu, di kala kulihat kembali goresan-goresan yang menimbulkan kesan mendalam pada diriku,
Nama : SUHARTINI,
Jurusan : Teknik Elektro
Prodi : D-IV Teknik Listrik
dan sekarang, aku sudah bukan lagi calon mahasiswa, tetapi aku adalah mahasiswa yang sesungguhnya. Aku yakin, inilah yang terbaik yang Allah berikan untukku. Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Syukur, masih ada detik yang menemaniku untuk bisa menikmati rasa syukur ku kepada Allah swt. ……
Hari demi hari berlalu, serangkaian kegiatan mahasiwa baru aku ikuti, mulai dari pengenalan system pendidikan Politeknik Negeri Ujung Pandang, pengenalan lembaga kemahasiswaan, pesantren kilat dll. Di agenda kegiatan pesantren kilat yang aku dan teman-teman ikuti, diantaranya yaitu sosialisasi mentoring. Di situ dipaparkan tentang betapa pentingnya kegiatan mentoring untuk di ikuti setiap minggunya. Betapa besar manfaat yang akan kita peroleh pada setiap kegiatan mentoring, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Kegiatan mentoring akan di jadwalkan sesuai dengan persatuan kelas dan tidak akan mengganggu kegiatan perkuliahan sama sekali. Oleh karena itu aku dan teman-teman baruku menjadwalkan kegiatan mentoring untuk kelasku pada senin pagi.
Setiap hari senin tepatnya pukul 08.00, kami memulai kegiatan mentoring dengan doa kaffaratul majelis tentunya, dan juga diawali dengan tadarrus al-Qur’an. Untuk pertemuan pertama, pementor kami memberikan materi tentang pentingnya menuntut ilmu, kemudian di minggu berikutnya membahas tentang makhraj. Belajar tentang makhraj menimbulkan kesan banyak dalam diriku, ternyata banyak sekali pengucapan-pengucapan huruf-huruf hijaiyahku yang salah, dan dalam materi ini saya bisa memperbaikinya. Dalam mentoring juga diberikan materi tentang shalat, wuduh dan tayammum, juga tentang mandi janabah. Aku sangat bersyukur akan adanya mentoring ini, sehingga aku bisa memperbaiki diri dari kesalahan.
Memintal benang-benang kehidupan, merajutnya dengan penuh ilmu dan ibadah serta mengenakannya dengan penuh kebanggaan.
Terima kasih Tuhan untuk waktu ini, tahun ini, bulan ini, minggu ini, hari ini, jam ini, menit ini sampai detik ini…
Ajari aku untuk menggunakannya sebaik mungkin Tuhan sebelum waktuku habis dan aku harus pergi menghadapMU…
“SEKIAN”

Resensi


Judul : Gadis Kecil di Tepi Gaza
Pengarang :Vanny Chrisma W.
Penerbit : DIVA Press
Tahun terbit : 2011
Jumlah halaman : 344
Buku ini menceritakan perjalanan kisah anak Palestina yang bernama Palestine binti Haydar yang berusia 11 tahun. Dia menjadi salah satu korban kekejaman agresi militer Israel di Gaza pada akhir tahun 2008, yang pada saat itu beberapa kota tiba-tiba dihancurkan oleh bom dan rudal yang membabi buta sehingga menewaskan Ibu dan kedua saudaranya. Sedangkan ayahnya memutuskan menjadi Hamas sebelum tragedi itu terjadi. Akibatnya, Palestine menjadi sebatang kara dan harus tinggal di kamp pengungsian Jabaliyah, Gaza.
Di kamp pengungsian, ia bertemu dengan seorang pemuda berusia 14 tahun bernama, Yanaan yang menjadi teman seperjuangannya dalam suka dan duka. Mereka sering membicarakan tentang penyebab terjadinya perang yang menjadikannya sebatang kara dan menyusun rencana perlawanan kepada tentara Israel. Palestine juga bertemu dengan Adeeba, salah satu dari korban kekejian Israel, gadis berusia delapan tahun yang memiliki satu kelebihan indera keenam untuk melihat masa lalu dan masa depan. Dan ia pun juga tahu apa yang akan terjadi pada Palestine juga sekolah PBB di Jabaliyah yang hancur lebur karena terkena ledakan roket yang dilancarkan oleh Israel.
Terdapat berbagai macam peristiwa kekejian Israel kepada rakyat Palestina yang dikisahkan dalam novel ini. Diantaranya, Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk mengahapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2000 anak serta 1000 wanita mengalami luka-luka. Dan yang paling keji yaitu cerita tentang seorang anak berusia empat tahun ditembaki oleh tentara Israel saat bermain diluar rumahnya Balita itu meninggal seketika setelah terkena tembakan, dan jasadnya dijadikan tontonan tentara Israel saat melepas anjing-anjingnya untuk mengkoyak-koyak dan memakan tubuh suci balita itu. Palestine juga sempat terkena tembakan oleh tentara Israel yang menyebabkannya koma. Di mana kala itu, Palestine bersama dengan teman-temannya yang lain melakukan perlawanan dengan melempari barisan tentara Israel itu dengan kotoran kuda yang dibuat menjadi seperti batu. Serta masih banyak lagi kisah kekejaman Israel kepada rakyat Palestina yang tidak berperikemanusiaan. 
Alasan saya memilih buku ini untuk tugas resensi yaitu karena buku ini termasuk buku fiksi (novel) sehingga saya tertarik dan tidak bosan untuk membacanya. Dan karena buku ini juga sesuai dengan tema yang ada yaitu Negara Hukum dan HAM khususnya tentang pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina. Buku ini relevan dengan mata kuliah PKN karena membahas berbagai jenis pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Paletina sehingga dapat memberikan pengetahuan kepada kita bahwa sampai sekarang masih banyak penindasan keji yang terjadi diluar sana yang memerlukan keadilan dan penegakan hukum.
Novel ini sangat penuh dengan kisah yang miris, mengenaskan dan menyedihkan yang sanggup membuat orang-orang yang membacanya meneteskan air mata. Juga mampu memberikan banyak pelajaran hidup kepada kita untuk tidak pernah berputus asa dalam menghadapi berbagai cobaan yang ada. Meskipun buku ini termasuk kedalam buku fiksi, akan tetapi banyak kisah nyata yang diangkat disertai dengan tempat dan waktu terjadinya agresi militer Israel. Yang menjadi kekurangan pada novel ini yaitu masih terdapat kata asing yang tidak dilengkapi dengan penjelasan dibawahnya.
                                                                     *SEKIAN*